Sulsel.relasipublik.com MAROS – Bupati Maros Chaidir Syam mengatakan bahwa Desa memiliki tantangan yang kompleks di era Indonesia Maju yang semuanya terkoneksi Internet.
Pola, cara kerja, strategi dan taktik harus berubah signifikan yang membutuhkan kreatifitas, kecepatan, dan kepekaan tingkat tinggi.
Indonesia yang menduduki rangking ke-4 dunia dalam pertumbuhan penggunaan internet sebesar 13 persen menurut Internet WorldStat, ITU dan Bank Dunia (Growth Figured Base On Data In We are Social & Hootsuite’s Digital 2018 Reports).
“Pertumbuhan penggunaan internet akan semakin pesat seiring dengan Program Desa Digital dan akselerasi percepatan koneksi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Chaidir. (24/02/2021).
Peresmian Program Desa Digital pertama di Maros tersebut tentunya diharapkan Desa bisa sebagai tulang punggung yang kuat bagi Pemerintahan Kabupaten Maros dalam Tata Kelola Pemerintahan Satu Data.
“Dan saya mengharapkan Program Desa Digital akan mampu menguatkan pertumbuhan ekonomi desa dan nasional secara signifikan,” harapnya.
Chaidir mengucapkan terima kasih atas kerja keras para kades, dan Penggerak Desa di Kabupaten Maros.
Semoga pemanfaatan teknologi digital, diharapkan mampu memasarkan potensi desa, melakukan efisiensi tata kelola pemerintahan desa, penggunaan internet of thinking (IOT) untuk pertanian, smart auto feeder perikanan serta mendukung kegiatan pengajaran dan kesehatan, terutama di saat pandemi Covid-19.
Program Desa Digital yang terarah diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian di desa.
Terlebih lagi Program Desa Digital merupakan salah satu implementasi Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data.
“Selamat untuk Desa Bontomatene, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros semoga dengan Program Desa Digital dapat menjadi percontohan yang baik dalam mewujudkan harapan pelayanan masyarakat desa,” tutup Bupati Maros. (Syahid)
Discussion about this post