Sulsel.relasipublik.com BULUKUMBA – Saat ini sedang maraknya pemberitaan mengenai politik uang yang ada di Kabupaten Bulukumba.
Politik Uang merupakan suatu bentuk pemberian atau janji suap seseorang agar seseorang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih atau menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum.
Berbeda halnya dengan masyarakat Kecamatan Ujungbulu yang merupakan ibu kota kecamatan Kabupaten Bulukumba yang menolak politik uang.
Masyarakat Ujungbulu tepatnya di Kelurahan Ela-ela menunjukkan bahwa pada saat melakukan pemilihan dengan cara sehat serta bebas dari suap dan politik uang.
Suprianto yang merupakan salah satu warga mengatakan bahwa mereka memiliki inisiatif memasang baliho.
“PILKADA itu mencari pemimpin siapa yang paling tetap. Siapa yang punya program paling realistis dan menyeluruh, bukan siapa yang paling banyak uang. Jadi kami berinisiatif memasang baliho dengan tulisan “Jl. Titan Raya, Kelurahan Ela-ela Kec. Ujungbulu Menolak Money Politic”,” katanya.
“Kami semua sepakat mengkampanyekan tolak politik uang ke beberapa kecamatan lainnya yang ada di Bulukumba karena ini merupakan energi positif juga untuk kecamatan lainnya.
Andi Ashadi selaku Camat Ujungbulu sangat mengapresiasi masyarakatnya melakukan perbuatan tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi masyarakat Kecamatan Ujungbulu karena berani menunjukkan sikap positif dalam memilih calon pemimpin,” apresiasinya.
“Saat ini memang musim PILKADA. Apa yang dilakukan masyarakat Ela-ela tentu menjadi hal yang baik untuk dilakukan bersama karena politik uanh itu melanggar UU Kepemiluan,” ungkapnya.
“Saya mempersilahkan masyarakat yang mau menutup asalkan tidak menghalangi akses jalan untuk keluar dan masuk. Inikan juga demi terjaganya lorongta dari segala bentuk kejahatan,” lanjutnya.
“Tidak hanya di Ela-ela yang melakukan perbuatan tersebut, sebelumnya ada masyarakat yang berinisiatif sama dengan membentang baliho tolak politik uang yang terletak di Jl. Sungai Teko, Kelurahan Tanahkongkong, Kecamatan Ujungbulu.
Masyarakat Ela-ela menutup akses politik uang dengan memasang portal pukul 22:00 WITA s/d 05:00 WITA.
Deng Amir yang merupakan Jl. Sungai Teko mengaku bahwa ingin daerahnya menjadi bersih dari peredaran uang sogokan di momen PILKADA.
“Kami tidak ada penutupan penuh hanya saja memasa palang. Siapapun yang masuk diatas pukul 22:00 WITA akan diantar oleh petugas ronda yang berjaga,” ucapnya. (AF)
Discussion about this post