Sulsel.relasipublik.com MAROS – Disbudpar Maros maksimalkan Balla Mabbalanca jadi pusat promosi ekraf dan pariwisata.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Maros belum lama ini telah meresmikan sentra oleh-oleh terlengkap di Kabupaten Maros.
Gedung yang diberi nama Balla Mabbalanca atau Rumah Belanja yang terletak di lokasi yang sangat strategis yakni di Jalan Poros Maros-Makassar, Kelurahan Adatongeng, Kecamatan Turikale, sekira 400 meter sebelum Kantor Bupati Maros.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Maros Andi Yuliana Hatta menuturkan bahwa jika Balla Mabbalanca hadir untuk menampung produk-produk UMKM di Kabupaten Maros seperti keripik singkong, keripik tempe, keripik jamur, abon ikan bandeng, jahe, sarabba, bolu kambu hingga baju kaos, sepatu dan pot.
“Hadirnya Balla Mabbalanca ini merupakan inovasi pemerintah daerah untuk melakukan promosi produk ekonomi kreatif yang dihasilkan langsung oleh masyarakat maros, apalagi kebanyakan masalah para pelaku UMKM itu ialah promosi produknya,” tuturnya.
Ia melanjutkan, Disbudpar Maros yang mengelola gedung unik berlantai dua itu memang disiapkan untuk pengembangan ekonomi kreatif sehingga para pelaku UMKM tidak dipungut biaya satu rupiah pun untuk memasarkan produk di Balla Mabbalanca.
“Gedung kita memang operasionalnya dari APBD, sehingga kita tidak memungut lagi biaya dari pelaku usaha, makanya produk disini jauh lebih murah karena harganya merupakan harga langsung dari para pelaku Ekonomi Kreatif,” lanjutnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Disbudpar Maros, M. Ferdiansyah, mengatakan jika selain menjadi tempat pemasaran produk ekonomi kreatif, Balla Mabbalanca sendiri kedepan akan menjadi gedung informasi pariwisata yang berada di Kabupaten Maros.
“Kita akan terus memaksimalkan hadirnya Balla Mabbalanca untuk melakukan promosi ekonomi kreatif dan pariwisata, kita akan hadirkan informasi-informasi terkait destinasi wisata yang sangat keren di Kabupaten Maros,” Jelas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maros.
“Rencananya juga kita akan buka penjualan tiket masuk Kawasan Wisata Alam Bantimurung di Balla Mabbalanca,” tambahnya.
Sejak diresmikan oleh Bupati Maros, Hatta Rahman, pada 30 Desember 2020 lalu, Balla Mabalanca memang terus berbenah. Promosi akan digencarkan. Targetnya menjadi tujuan utama para turis untuk berbelanja buah tangan.
“Kita bahkan akan tempatkan petugas khusus. Sekarang lagi proses rekrutmen pegawai. Kita buka lowongan terbuka, saat ini masih staf Disbudpar Maros yang jadi petugas toko. Makanya jam operasional Balla Mabalanca masih mengikuti jam kerja Pemda,” lanjut Ferdiansyah.
Selain itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros gencar melakukan promosi berbasis digital dengan memperkenalkan wisata minat khusus jenis Staycation, langkah itu diambil Disbudpar Maros dikarenakan dimasa pandemi Covid-19 skala sektor wisatawan yang ingin berkunjung di Kawasan Wisata Alam Bantimurung menurun sejak adanya Pandemi.
Apalagi baru-baru ini Kabupaten Maros baru saja dinobatkan sebagai Kabupaten dengan Pengembangan Pariwisata Berbasis Digital yang digelar oleh Fajar Award dan penghargaan tersebut diserahkan langsung Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan diterima oleh Bupati Maros Hatta Rahman M.M. (GR)
Discussion about this post