Sulsel.relasipublik.com LUWU UTARA – Penanganan Covid-19 Kabupaten Luwu Utara sampai saat ini terus intens dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dengan melakukan tes Swab massal untuk ASN.
Tes swab merupakan cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan (sampel) dengan cara mengusap rongga nasofarings dan arofarings dengan menggunakan alat seperti kapas lidi khusus.
I Komang Krisna yang merupakan Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Luwu Utara menuturkan pelaksaan tes swab massal di instansi daerah Luwu Utara masih dibawah target.
“Pelaksanaan tes swab massal diperkantoran masih dibawah target sehinnga diharapkan kesadaran teman-teman pegawai membantu pemerintah menurunkan angka positif rate dan reprodukai efektif Covid-19,” tuturnya. (06/11/2020).
“Data Satgas Covid-19 Luwu Utara dalam pelaksanaan Swab di lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Luwu Utara dari tanggal 24 Oktober 2020 sampai saat ini ada 385 pegawai instansi daerah yang sudah melakukan tes swab dari target 2.615 yang belun melaksanakan tes swab,” ucapnya.
“Sejauh ini sesuai data bahwa instansi pemerintah di lingkup pemda Luwu Utara yang paling banyak pegawainya yang sudah melakukan swab 61 orang, disusul Satuan Brimob Baebunta 40 orang, kantor Kecamatan Malangke 38 orang, Dinas Ketahanan Pangan dan kantor Kecamatan Baebunta masing-masing 17 orang dan BKPSDM 16 orang,” jelasnya.
“Ada beberapa instansi pemda yang masih banyak belum mau di swab seperti Dinas Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), Dinas Sosial, Dinas BPMD dan lainnya,” ungkapnya.
“Pelaksanaan tes swab di wilayah instansi daerah yaitu untuk menghindari klaster perkantoran sehingga tetap bisa berjalan lancar meski harus dengan protokoler kesehatan yang ketat,” ucapnya.
“Sementara jumlah kasus positif covid-19/hari masih tetap 343 dengan rincian 301 orang yang sudah sembuh, 24 dikarantina dan meninggal mencapai 18 orang,” lanjutnya.
“Saya selaku satgas penanganan Covid-19 Luwu Utara tak henti-hentinya menghimbau kepada seluruh pegawai untuk memberikan contoh utama kepada masyarakat untuk melakukan swab, bukan untuk memberikan kesan tidak baik ke masyarakat tentang pencegahan Covid-19 secara dini,” tutupnya.
Koordinator Tim Pakar dan Jubir Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan kepada awak media cetak, medio online maupun elektronik bahwa “Berdasarkan catatan satgas Covid-19 sejumlah daerah di Indonesia mencapai 360 Kabupaten/Kota. Jumlah tersebut pesak sejak pertama kali penetapan zonasi resiko daerah pada 31 Mei 2020 lalu,” penyampaiannya.
“54 Kabupaten/Kota yang 10 pekan berturut-turut berada di zona orange diantaranya Kota Pematang Siantar, Asahan, Karo, Padang Lawa Utara, Bogor, Sragen, Blitar, Gowa, Maros, Mamuju dan Luwu Utara,” ucapnya.
“Seharusnya daerah-daerah yang tidak berubah kondisinya selama 10 pekan berturut-turut itu belajar meningkatkan penanganan dan kesadaran masyarakat serta pemerintah setempat,” tuturnya. (Run)
Discussion about this post