Sulsel.Relaspublik.com LUWU UTARA -Pembangunan perikanan di berbagai tingkatan wilayah sangat ditentukan oleh partisipasi aktif dari seluruh subjek pelaku usahatani baik hulu maupun hilir. Pelaku utama dan pelaku usaha bidang pertanian memegang peranan penting dalam peningkatan produk dan produktivitas yang juga merupakan salah satu indikator tingkat keberhasilan pembangunan di bidang pertanian. Pembinaan terhadap pelaku utama dan pelaku usaha ini sangat diperlukan untuk mencapai target pertumbuhan dan peningkatan produk dan produktivitas dalam rangka mensukseskan pembangunan bidang perikanan.
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 67/Permentan/SM.050/12/2016 tentang Pembinaan Kelembagaan Petani, maka pembinaan terhadap pelaku utama dan pelaku usaha bidang pertanian dilaksanakan dalam wadah kelembagaan kelompok tani. Menurut peraturan tersebut, yang harus diperhatikan dalam pembentukan kelompok tani adalah kesamaan kepentingan, sumber daya alam, sosial ekonomi, keakraban, saling mempercayai dan keserasian hubungan antar anggota untuk kelestarian kehidupan berkelompok, sehingga setiap anggota merasa memiliki dan menikmati manfaat dari setiap kegiatan.
Luwu Utara sebagai Kabupaten terluas di Sulsel memiliki sumberdaya alam yang sangat besar, termasuk didalamnya potensi disektor perikanan. Peluang pengembangan budidaya perikanan seperti udang vanamei, windu, ikan bandeng, nila, karper, sampai kepiting terbuka lebar.
Hanya saja pola budidaya petani saat ini masih tradisional, belum menerapkan teknologi dalam budidayanya. Disisi lain penguatan kelompok belum maksimal, tidak sedikit kelompok tani dibentuk hanya untuk menerima bantuan pemerintah.
Bahtiar Manadjeng sebagai salah satu inisiator pembentukan Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Barukae Agriculture Nusantara mengatakan bahwa spirit pembentukan kelompok ini bukan untuk semata-mata mengharapkan bantuan pemerintah, kami ingin mendorong inovasi baru baik pengelolaan kelompok maupun penerapan budidaya perikanan kedepannya dan bahkan kami berharap Kelompok Budidaya Ikan ini bisa menjadi cikal bakal terbentuknya Koperasi Budidaya Perikanan di Malangke Barat.
Senada dengan itu Hamka, S.Pi selaku Penyuluh Perikanan Kecamatan Malangke Barat yang juga ikut menyaksikan pembentukan kelompok tani tersebut mengatakan bahwa kita berharap kelompok ini bisa menjadi kelompok percontohan nantinya.
” Kelompok tani ini kami harapkan Mengimplementasikan teknologi tepat guna dalam budidaya perikanan dan juga penerapan management kelompok yang efektif, selaku penyuluh kami siap bersinergi,” Pungkasnya.
Pertemuan yang digelar pada 2 Januari 2021 pukul 21.00 – 23.15 Wita ini berlangsung sederhana di Dusun Tomanasa Desa Waetuo Kecamatan Malangke Barat juga memutuskan pengurus Pokdakan Barukae Agriculture Nusantara yakni Masdin sebagai Ketua berdomisili di Desa Waetuo, Muhammad Yakub sebagai Sekertaris dan Suardi sebagai Bendahara yang keduanya berdomisili di Desa Pengkajong.
Masdin sebagai Ketua Terpilih menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan beliau menyampaikan siap bekerja secara kolaborasi bersama pengurus dan anggota yang ada.
Discussion about this post