Sulsel.relasipublik.com LUWU UTARA – Pilkada serentak menjadi arena baru bagi rakyat Indonesia, bukan hanya pada persoalan waktu pelaksanaan, sistem pelaksanaan, prosedur dan mekanisme pemilihannya tetapi untuk menciptakan local accountability, political equity dan local responsiveness.
Andi Sukma selaku Calon Wakil Bupati Luwu Utara yang juga merupakan Mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Luwu Utara saat di temui di salah satu Posko Kemenangan Arsyad Kasmar – Andi Sukma (AKAs) oleh wartawan Relasi Publik Sulsel Biro Luwu Utara mengatakan “Pilkada serentak dilakukan untuk membangun demokratisasi di tingkat lokal agar terimplementasikan dengan baik,” katanya.
“Tidak hanya terkait pada tingkat partisipasi, tetapi juga relasi kuasa yang dibangun dan bersumber dari pelaksanaan asas kedaulatan rakyat,” ucapnya
“Selain itu, hasil pilkada juga harus mampu menghantarkan masyarakat pada kondisi sosial, politik dan ekonomi yang lebih baik. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif refleksif, yaitu ingin merefleksikan tentang pilkada serentak dan kaitannya terhadap upaya membangun geliat demokrasi dalam pemerintahan dan politik lokal serta menjamin hadirnya kemaslahatan bersama dalam masyarakat,” ungkapnya.
“Data diperoleh melalui studi literatur melalui kepustakaan, dokumen dan pemberitaandi media massa. Diperoleh hasil bahwa mengimplementasikan demokrasi dalam politik lokal tidaklah mudah. Sebab, konteks demokratisasi tidak hanya berhenti pada tahapan prosedural semata,” lanjutnya.
“Jauh lebih dari itu adalah bagaimana membumikan demokrasidalam aras yang substansial. Membangun partisipasi rakyat misalnya, membutuhkan komitmen kuat agar bisa menjamin setiap warga negara bisa berpatisipasi secara baik,” sambungnya.
“Selain itu, jika demokrasi dinilai sebagai cara untuk mencapai kesejahteraan bersama secara lebih luas, maka pilkada sebagai perwujudan dari demokrasi prosedural berperan penting untuk menjaga kualitas kepemimpinan lokal, memberikan garansi terhadap keberlanjutan pemerintahan yang nantinya dijalankan serta secara kontekstual mampu membangun sinergitas korelasional antara pemimpin dengan rakyat yang dipimpin,” tuturnya.
“Hal ini dikarenakan pilkada pada dasarnya berorientasi untuk memberi nilai atas pilkada terhadap kemaslahatan dan kepentingan rakyat,” tambahnya.
“Dinamika Politik di setiap perhelatan pilkada di manapun, khususnya Kabupaten Luwu Utara pada tahun 2020 sangat diperlukan kecerdasan berpikir dalam menentukan pilihan pada desember mendatang. Jangan sampai kita salah memilih pemimpin untuk lima tahun kedepan dan jangan ada perselisihan antara sesama masyrakat dikarenakan perbedaan politik dan saya berharap pesta demokrasi Pilkada di Luwu Utara dapat berjalan aman dan transparan,” harapnya diakhir wawancara. Minggu (01/11/2020). (Run)
Discussion about this post