RelasiPublik_Luwu Utara – Masa tanggap darurat banjir bandang yang melanda di sejumlah titik di Kabupaten Luwu Utara telah berakhir sejak Jumat 11 September. Kini, memasuki masa transisi dan rehabilitasi. Di masa transisi tersebut, sebagian besar relawan telah kembali namun tidak dengan organisasi kemanusiaan Blue Helmed yang masih berada di lokasi bencana dan masih melakukan pelayanan kepada masyarakat terdampak bencana,
Komandan lapangan Blue Helmed Sulfiadi Barmawi, S.Pi, mengatakan Blue Helmed sejak 2 hari pasca bencana kami telah hadir dimasamba membersamai para penyintas dengan membangun klinik lapangan ditengah pengungsian di Desa Meli, Kecamatan Baebunta.
“ Target awal kita adalah 3 bulan pelayanan dan untuk selanjutnya klinik lapangan Blue Helmed ditargetkan berjalan selama dua tahun kemudian di evaluasi lagi ” kata sulfiadi kepada Relasi Publik.com, Senin (15/09/2020).
Kehadiran Blue Helmed dilokasi bencana selama tanggap darurat memiliki berbagai macam program yang sangat besar dirasakan oleh masyarakat terdampak banjir bandang. Pendirian klinik lapangan yang telah menangani pasien hingga ratusan dengan kondisi cuaca yang tidak menentu membuat klinik sangat dibutuhkan masyarakat.
“ Selain klinik lapangan, program yang kita lakukan untuk memaksimalkan layanan kepada korban bencana banjir bandang diantaranya adalah Blue mart sebagai upaya memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup dan pemberdayaan kerajinan tangan ibu –ibu pengungsi yang seluruh hasilnya diberikan kepada para pengrajin itu sendiri “ ungkap Sulfiadi yang juga penanggung jawab Blue Helmed Sulawesi selatan.
Untuk memberi pelayanan maksimal, Blue Helmed menurunkan sebanyak 56 orang relawan umum dan 12 orang tenaga medis yang bergantian melakukan pelayanan kepada masyarakat baik itu di titik pengungsian maupun pada sebaran didaerah lainnya yang terdampak banjir bandang dengan mobile klinik. ungkapnya.
Senada dengan itu Arif Ardiansyah, Ketua Pusat Studi Kebencanaan Blue Helmed mengatakan sejak pendirian klinik, kehadiran Blue Helmed sangat dirasakan besar manfaatnya. Masyarakat sangat terbantukan dan mendapatkan pelayanan maksimal dari tim kesehatan Blue Helmed.
“ Saat klinik akan pindah dari Desa Meli ke posko yang baru di Desa Radda, ibu ibu yang tergabung dikelompok pemberdayaan ekonomi menitikkan air matanya melepas kepergian tim blue helmed, ini menunjukkan kehadiran blue helmed benar benar dirasakan besar manfaatnya oleh masyarakat selain itu ikatan emosional juga telah terbentuk antara kami dan warga ” ungkapnya.
Arif menambahkan penanganan kebencanaan Luwu Utara harus terintegrasi seluruh elemen baik itu relawan, masyarakat dan stakeholder lainnya sehingga Luwu Utara segera bangkit. Harapnya
Discussion about this post